PONTIANAK - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Kalimantan Barat melangkah ke garis depan Sensus Ekonomi 2026, bukan sekadar mengisi formulir, tapi memastikan denyut industri sawit tercatat seterang fakta di lapangan.
Ketua GAPKI Kalbar, Aris Supratman mengatakan komitmen penuh menyukseskan pelaksanaan Sensus Ekonomi 2026 (SE2026) digelar Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar.
Komitmen itu dipatri melalui penandatanganan Pakta Integritas dalam Rapat Koordinasi Focus Group Discussion (FGD) SE2026 di Pontianak, baru-baru ini.
Aris menyebut sektor kelapa sawit sebagai salah satu pilar utama ekonomi Kalbar. Karena itu, penyediaan data yang akurat dari perusahaan anggota Gapki menjadi kunci dalam menghasilkan potret ekonomi yang presisi.
“Sektor kelapa sawit memiliki kontribusi besar bagi perekonomian Kalbar. Data SE2026 akan menjadi instrumen vital untuk merumuskan kebijakan yang tepat dan memetakan struktur ekonomi daerah secara komprehensif,” ujar Aris.
Kepala BPS Kalbar Muh Saichudin menyambut positif dukungan GAPKI, menegaskan bahwa keberhasilan SE2026 bergantung pada kolaborasi erat antara pelaku usaha dan lembaga statistik negara.
“Kami optimis memperoleh data yang valid, terutama dari subsektor perkebunan besar yang punya porsi signifikan dalam PDRB Kalbar,” ujarnya.
Sensus Ekonomi 2026 digelar untuk memotret seluruh aktivitas usaha non-pertanian di Indonesia dan menjadi fondasi penting bagi arah pembangunan nasional maupun daerah. (zan)
