LAMPUNG - Badan Usaha Milik Ansor (BUMA), holding usaha strategis milik GP Ansor, resmi melepas 10 ribu ton minyak residu sawit.
Minyak residu sawit itu distribusi wilayah Sumatera Bagian Selatan melalui PT Energi Residu Indonesia (Erindo), anak usaha berbasis di Lampung.
Pelepasan perdana ini dilakukan di UIN Raden Intan Lampung, Minggu (8/6), dan disambut langsung oleh Ketua Umum GP Ansor, Addin Jauharudin.
Ia menyatakan langkah ini merupakan bagian dari visi besar organisasi dalam membangun kemandirian ekonomi dan memperkuat peran pemuda dalam sektor strategis nasional.
“Pelepasan minyak residu sawit ini adalah simbol kerja nyata, bukan retorika. Kami ingin Ansor hadir dan memimpin dalam sektor-sektor masa depan bangsa,” ujar Addin dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (9/6).
Dalam kegiatan yang sama, PT Erindo menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan asal Tiongkok, Chongqing One Oath Co. Ltd, sebagai bagian dari ekspansi kemitraan internasional dalam distribusi minyak residu sawit.
CEO BUMA, Firmana Tri Andika, menegaskan bahwa langkah ini menunjukkan komitmen GP Ansor dalam memperkuat ekonomi daerah.
Menurutnya, Lampung memiliki potensi besar sebagai simpul logistik energi sawit di Indonesia.
“Erindo adalah bukti bahwa BUMA terus bertumbuh, adaptif, dan progresif,” ujar Firmana.
Direktur Utama PT Erindo, Sutarwi, menjelaskan bahwa perusahaan telah beroperasi dengan kapasitas distribusi 10 ribu metrik ton (MT) per bulan dan siap meningkatkannya menjadi 30 ribu MT per bulan dalam dua bulan ke depan.
Dengan langkah strategis ini, GP Ansor melalui BUMA mempertegas posisi sebagai pelaku utama dalam energi alternatif berbasis komoditas lokal, membuka peluang kemitraan global yang inklusif dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan. (zan)