Beranda / Berita / Kebijakan / Umbut Jadi Amplang, Lidi Jadi ...
Kebijakan

Umbut Jadi Amplang, Lidi Jadi Kerajinan: Aspekpir Kalbar Bikin Sawit Makin Gaul di Borneo Forum 8

Melalui Borneo Forum ke-8, Aspekpir Indonesia ingin membuktikan bahwa sawit bisa jauh lebih luas manfaatnya daripada sekedar minyak goreng atau biodiesel.

23 Agustus 2025
10 menit membaca
Admin SahabatSawit
Umbut Jadi Amplang, Lidi Jadi Kerajinan: Aspekpir Kalbar Bikin Sawit Makin Gaul di Borneo Forum 8

Mei Irmoko, Ketua Bidang Advokasi, Humas, dan Promosi Aspekpir Kalbar. FOTO: FAUZAN/SAHABAT SAWIT

Bagikan:

PONTIANAK – Kalau biasanya kelapa sawit cuma dikenal lewat minyaknya, Aspekpir Kalimantan Barat bikin gebrakan.

Di ajang Borneo Forum ke-8 digelar GAPKI Kalbar didukung BPDP pada ajang pameran,  stand milik Aspekpir Indonesia tampil beda.

Kali ini mereka pamer produk inovatif berbasis sawit yang bikin pengunjung tercengang.

Dari amplang umbut sawit, dodol, jelly, keripik jamur sawit, sampai pupuk organik dari tandan kosong—semua ada.

Dari Camilan hingga Sabun

Mei Irmoko, Ketua Bidang Advokasi, Humas, dan Promosi Aspekpir Kalbar, menjelaskan bahwa inovasi ini adalah bukti kalau sawit bukan cuma soal CPO.

“Kami ingin tunjukkan kalau umbut, tandan, sampai lidi sawit bisa kita manfaatkan. Jadi tidak ada yang terbuang,” ujarnya.

Produk camilan jadi daya tarik utama: amplang dari umbut sawit yang diolah menjadi tepung powder, dodol umbut sawit, hingga jelly sawit.

Tak ketinggalan keripik dari jamur sawit dan keripik umbut sawit yang bikin penasaran.

Limbah sawit pun disulap jadi produk bernilai. Tandan kosong, pelepah, dan daun sawit difermentasi menjadi pupuk organik cair.

Sementara lidi sawit, yang biasanya terbuang saat panen, diubah jadi aneka kerajinan tangan seperti piring dan keranjang kecil.

Di bidang kebersihan dan kesehatan, Aspekpir menghadirkan produk sabun cuci piring, deterjen, sabun mandi, bahkan hand sanitizer dengan pelembut berbasis sawit.

Bina Petani dengan Inovasi Herbal

Aspekpir Indonesia juga membina petani lokal Kalbar lewat komoditas unik.

Misalnya, kunyit langka beraroma mangga yang semakin diminati, serta pemanfaatan daun sangsang sebagai alternatif herbal pengganti MSG.

Melalui Borneo Forum ke-8, Aspekpir Indonesia ingin membuktikan bahwa sawit bisa jauh lebih luas manfaatnya daripada sekadar minyak goreng atau biodiesel.

Dari meja makan sampai produk kebersihan rumah, bahkan kerajinan tangan—sawit Kalbar bisa serba bisa.

“Atas nama Aspekpir Indonesia, kami bangga bisa menghadirkan karya UMKM sawit Kalbar di forum ini. Sampai jumpa di inovasi sawit berikutnya,” tutup Mei Irmoko. (zan)

Tag:

Aspekpir Kalimantan Barat Aspekpir Indonesia GAPKIGAPKI KalbarGAPKI KaltengGAPKI KaltimGAPKI KalselGAPKI KaltaraMei Irmoko

Berita Terkait