BANDA ACEH - Anggota DPRA, Nurchalis, mendesak pemerintah pusat dan Pemerintah Aceh membangun pelabuhan ekspor minyak sawit mentah (CPO) di wilayah pantai barat Aceh.
Langkah ini dinilai krusial untuk menghentikan “bocornya” potensi pajak miliaran rupiah yang selama ini justru mengalir ke Sumatera Utara.
Selama ini, kata Nurchalis, perusahaan kelapa sawit di Aceh mengekspor CPO melalui Pelabuhan Belawan di Medan.
Akibatnya, pajak ekspor yang seharusnya menjadi pendapatan Aceh justru masuk ke kas Provinsi Sumatera Utara.
“Padahal nilainya fantastis, mencapai triliunan rupiah setiap tahun,” ujarnya di Meulaboh, Selasa (4/11/2025) dikutip ANTARA.
Menurut anggota Komisi III DPRA itu, pembangunan pelabuhan ekspor CPO di wilayah barat Aceh akan memperkuat kemandirian ekonomi daerah dan meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
“Kalau ekspor bisa dilakukan langsung dari Aceh, pajaknya otomatis menjadi milik Aceh,” katanya.
Untuk memperkuat rencana ini, Komisi III DPRA pekan lalu menggelar rapat kerja bersama 89 perusahaan sawit dari wilayah barat dan selatan Aceh.
Pertemuan itu juga membahas pemanfaatan BBM industri oleh perusahaan serta mekanisme pelaporannya kepada Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA).
Nurchalis berharap, ide pembangunan pelabuhan ekspor CPO di barat Aceh tidak berhenti di meja rapat.
“Ini soal kedaulatan ekonomi daerah,” ujarnya.
“Selama pintu ekspor masih lewat provinsi lain, Aceh hanya jadi penonton dari hasil buminya sendiri,” tambahnya. (zan)




