KALBAR - Kabar cerah datang dari kebun sawit Kalimantan Barat. Untuk periode I Oktober 2025, harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit mencapai Rp 3.442,62 per kilogram.
Angka ini membuat banyak petani tersenyum lebar setelah bulan-bulan sebelumnya harga bergerak datar.
Kenaikan ini diputuskan dalam Rapat Tim Penetapan Harga TBS Produksi Pekebun Provinsi Kalbar yang digelar pada Selasa, 7 Oktober 2025.
Forum itu dihadiri unsur pemerintah provinsi dan kabupaten, perwakilan perusahaan kelapa sawit, serta lembaga pekebun.
Hasilnya: harga tertinggi berlaku untuk tanaman usia produktif 10–20 tahun dengan nilai Rp 3.442,62 per kilogram.
“Penetapan harga ini jadi patokan resmi bagi seluruh transaksi pembelian TBS di Kalbar untuk dua minggu pertama Oktober,” tulis notulen rapat tersebut.
Harga ini juga menjadi acuan bagi pabrik kelapa sawit (PKS) agar pembelian dari pekebun berlangsung adil dan transparan.
Kenaikan harga TBS dipengaruhi lonjakan harga Crude Palm Oil (CPO) dan inti sawit (kernel) di pasar global.
Dalam rapat, disepakati harga CPO sebesar Rp 14.179,97 per kilogram (belum termasuk PPN) dan kernel Rp 13.656,11 per kilogram, dengan faktor indeks "K" sebesar 92,06 persen.
Berdasarkan rumus perhitungan yang sama, tanaman muda usia 3 tahun mendapat harga Rp 2.578,52/kg, sementara tanaman 9 tahun Rp 3.284,65/kg. Adapun sawit tua di atas 25 tahun mulai turun nilainya, dengan harga Rp 3.089,91/kg.
Penetapan harga ini berlaku efektif sejak 7 Oktober 2025 hingga periode berikutnya.
Bagi para petani di Kalbar, angka Rp 3.442 per kilogram bukan sekadar nominal—melainkan napas baru di tengah fluktuasi pasar yang sering membuat hasil keringat mereka tak sebanding dengan jerih payah di kebun. (zan)




