INTERNASIONAL - Sementara banyak korporasi besar sibuk mengejar laba, Wilmar International justru mencetak sejarah lain.
Perusahaan agribisnis raksasa itu kembali meraih nilai sempurna dalam The State of Children’s Rights & Business Benchmark 2025, menjadikannya satu-satunya perusahaan di dunia yang empat tahun berturut-turut dinobatkan sebagai juara perlindungan anak.
Pengakuan bergengsi dari Global Child Forum dan Boston Consulting Group itu menegaskan posisi Wilmar sebagai pelopor praktik bisnis yang berpihak pada anak.
Dalam penilaian terhadap lebih dari 1.800 perusahaan lintas delapan sektor dan 33 industri dengan pendapatan gabungan mencapai US$40 triliun, hanya Wilmar yang mencatat skor sempurna 10 dari 10.
“Perlindungan anak bukan hal tambahan di Wilmar, tapi bagian dari DNA kami,” ujar Jeremy Goon, Chief Sustainability Officer Wilmar, dalam keterangan resminya.
“Kami ingin memastikan setiap anak, terutama di lingkungan kerja dan komunitas sekitar, bisa tumbuh sehat, berpendidikan, dan mendapat dukungan penuh,” tambahnya.
Wilmar pertama kali memperkenalkan Kebijakan Perlindungan Anak pada 2017, lengkap dengan panduan implementasi di Malaysia dan Indonesia.
Pendekatan perusahaan ini melampaui sekadar pencegahan pekerja anak. Fokusnya mencakup tiga pilar utama: menanamkan perlindungan dalam operasional perusahaan, memberdayakan anak lewat pendidikan dan kesadaran, serta memperluas praktik itu ke seluruh rantai pasok.
Sepanjang 2024, Wilmar mendukung pendidikan lebih dari 12 ribu anak usia wajib sekolah yang tinggal di area perkebunannya.
Di wilayah operasional Asia dan Afrika, mereka menyediakan tempat penitipan anak, sekolah, klinik, hingga perumahan layak bagi keluarga karyawan.
Tak berhenti di situ, Wilmar juga menggandeng LSM dan para pemasoknya agar kebijakan perlindungan anak diadopsi secara menyeluruh.
Menurut Global Child Forum, capaian Wilmar bukan sekadar angka di atas kertas.
“Menjaga skor sempurna empat tahun berturut-turut adalah prestasi luar biasa,” kata Ekin Björstedt, Sekretaris Jenderal organisasi yang didirikan keluarga kerajaan Swedia itu.
“Yang terpenting adalah dampaknya: tempat kerja yang lebih aman, komunitas yang lebih kuat, dan masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak.” (zan)




