KALBAR - Program Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan perkebunan di Kalimantan Barat dinilai telah memberi kontribusi positif bagi pembangunan daerah.
Namun, evaluasi terbaru menegaskan perlunya peningkatan sinergi dan sistem pelaporan agar pelaksanaan CSR lebih terarah dan berdampak nyata.
Perencana Madya Bappeda Provinsi Kalbar, Arfiandi, menyatakan bahwa laporan CSR dari sektor perkebunan sangat membantu dalam mendukung pembangunan daerah.
Mengingat keterbatasan anggaran pemerintah, kemitraan antara pemerintah daerah dan perusahaan menjadi sangat penting.
Saat ini Bappeda sedang membangun sistem untuk mengkolaborasikan perusahaan dengan pemerintah daerah agar program CSR selaras dengan perencanaan pembangunan daerah.
"Jadi, penyaluran CSR tidak liar dan benar-benar membantu pembangunan," kata Arfiandi, pada kegiatan Evaluasi CSR Perusahaan Perkebunan Kalimantan Barat, Kamis (10/07/2025).
Kegiatan evaluasi terhadap program CSR di Kalimantan Barat mengungkap berbagai temuan penting terkait efektivitas kontribusi perusahaan, khususnya di sektor perkebunan.
Evaluasi ini melibatkan sejumlah pihak, seperti Bappeda, Dinas PUPR, Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat, serta Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Kalbar.
Ia menekankan bahwa integrasi ini bertujuan menciptakan program CSR yang tepat sasaran, terukur, dan terkoordinasi dengan rencana pembangunan daerah jangka menengah maupun panjang.
Dengan adanya sistem yang lebih terstruktur dan koordinatif, diharapkan program CSR di Kalimantan Barat dapat menjadi instrumen strategis dalam mempercepat pembangunan, sekaligus memperkuat kemitraan antara sektor swasta dan pemerintah. (zan)